REGAMA on Facebook

Wednesday, 25 February 2009

Fenomena Nasi Bebek

Ha ha ... nasi bebek??? wuenak tenan ....


Apanya sih yang enak dr nasi bebek itu ... biasa aja kok rasanya. Apalagi kalo di jakarta ngga ada waktu deh buat nasi bebek. Tapi kalo di Sukabumi, di barak Siswa Secapa rasanya bisa lain ... luar biasa deh pokoknya.

Harganya sih g seberapa, apalagi kalo makannya cuma sekali sebulan. Coba kalo saban malam , lumayan ... bisa jebol tu kantong.

Coba lihat gaya bapak yang ganteng itu kala melahap si bebek .... nyam nyam ... wuenak tenan ... santai aja bang ... kan bukan siswa lagi.

Hajar terus pak haji ....!


Regama ??? Top abis ......




Selengkapnya...

Friday, 20 February 2009

FORUM REGAMA

Salam luar biasa .....!
Ada permintaan dr beberapa rekan kita supaya di blog ini tersedia suatu wadah untuk bertegur sapa. Usul yg bagus .....

Ayo deh kita mulai .....
Selengkapnya...

Friday, 13 February 2009

Jabatan baru Ka Secapa

SERAH TERIMA JABATAN PERWIRA TINGGI POLRI*


Jakarta, Rabu (4/2), Serah terima Jabatan (sertijab) di lingkungan Polri merupakan konsekuensi logis dari sebuah organisasi yang dinamis, seperti yang diucapkan Jenderal Pol. H. Bambang Hendarso Danuri dalam amanatnya saat pelaksanaan sertijab 13 orang Perwira Tinggi Polri.

DeSDM Irjen Pol. Drs. Bambang Hadiyono, MM pejabat lama dalam rangka pensiun digantikan oleh Irjen pol. Drs Suhardi Sigit yang sebelumnya menjabat widyaiswara Sespim Polri, demikian pula dengan Irjen Pol. Drs. Alantin Sapta Simanjuntak yang sebelumnya menjabat Kadiv Propam polri dalam rangka pensiun digantikan oleh Brigjen Pol. Drs. Oegroseno yang sebelumnya menjabat sebagai Kapus Infolahta Telematika Polri,Kasespim Polri yang lama Irjen Pol. Drs Dwi Purwanto yang juga akan pensiun digantikan oleh Irjen Pol. Drs Paulus Purwoko yang sebelumnya adalah Wakabareskrim Polri, dan yang terakhir yang juga melakukan serah terima jabatan dalam rangka pensiun adalah Irjen Pol. Drs. Winato yang digantikan oleh Irjen Pol. Drs. Ito Sumardi Djuni Sanyoto yang sebelumnya adalah Kapolda Sumatera selatan.

Selanjutnya dalam kesempatan yang sama juga diserah terimakan jabatan Gubernur Akpol, Irjen Pol. Drs. Sutjiptadi, MM. Yang menduduki jabatan barunya sebagai Widyaiswara Utama Sespim Polri digantikan oleh Brigjen Pol. Drs. Muhammad Ibrahim yang sebelumnya menjabat Kasecapa Lemdiklat Polri.

Kapolda Sulsel yang lama Irjen Pol. Sisno Adi Winoto digantikan oleh Irjen Pol. Drs. Mathius Salempang, Kapolda Sumatera selatan Irjen Pol. Drs. Ito Sumardi Djuni Sanyoto digantikan oleh Irjen Pol. Drs. Sisno Adi Winoto, Kapolda Riau yang lama Brigjen Pol. Drs. Hadiatmoko digantikan oleh Brigjen Pol. Drs Adjie Rustam Ramdja, dan Kapolda Kalbar yang sebelumnya dijabat oleh Brigjen Pol. Drs R. Nata Kesuma digantikan Oleh Bigjen Pol. drs. Erwin T.P. Lumban Tobing.

Kapolri mengharapkan dengan adanya pergantian Pimpinan ini akan dapat menumbuhkan semangat baru dalam proses manajerial sehingga dapat memacu kreatifitas dan daya inovasi kesatuan dalam menyikapi berbagai kebijakan yang telah dicanangkan.

Hal ini juga merupakan upaya untuk membangun dan mengembangkan menuju Polri yang profesional, modern, bermoral dan dipercaya masyarakat sebagai realisasi dari program akselerasi transformasi kultural.

Dalm amanatnya Orang nomer satu dijajaran Kepolisian Republik Indonesia ini memerintahkan kepada seluruh jajaran Kepolisian Republik Indonesia untuk menindak lanjuti dan mengimplementasikan program ini serta mengembangkan sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing sehingga dapat memberikan respon positif dari seluruh warga masyarakat terhadap berbagai bentuk penugasan Polri. (hms)

Sumber: Polri go.id

Selengkapnya...

Photo Kiriman Yulia Hardi

SINDIKAT 27










Selengkapnya...

Wednesday, 11 February 2009

Profile Ka Secapa

Drs. M. Ibrahim, SH, MH
Brigadir Jenderal Polisi
HP : 08129483058
E-mail : muh_ibrahim75@yahoo.id
muh_ibrahim75@telkom.net

Alamat : Jl. Komplek DPR RI
Kebon Jeruk – Jakarta Barat

Isteri: : Dra. Trisye Marlina, MM
Anak : 1. D. Kartika, SE
2. Y. Rosalina, SP



Kapolwil Purwakarta
Kadit Pers Polda Sulteng
Kapolres Metro Jakpus
Kapolres Metro Jakut
Kabag Dalkar Polda Kaltim
Widyaiswara Lemhannas RI
Kapus Studi Ilmu Kepolisian PTIK
Gadik Utama PTIK
Ka SPN Lido
Kabag Latsus PMJ
Instruktur Wreda PTIK
Kabag Diklat Dodiklat BPP


Selengkapnya...

Kiat Penting Mendampingi Remaja

Ditulis kembali Oleh Yulia Hardi

Pola asuh remaja perlu cara khusus. Walau usia masih tergolong anak-anak, ia tak bisa diperlakukan seperti anak kecil. Remaja sudah mulai menunjukkan jati diri. Biasanya remaja lebih senang berkumpul bersama teman sebaya ketimbang dengan orangtua.

Di masa-masa inilah orangtua kerap bersitegang dengan remaja. Terutama karena orangtua agak kesulitan mengatasi emosi dan tekanan lain yang secara alami muncul pada remaja.

Ada kalanya orangtua bersikap permisif. Hal ini membuat anak hanya sedikit mengandalkan orangtua sebagai pembimbing. Remaja menganggap orangtua sebagai jasa valet saja. Keadaan ini tentu tidak sehat.

Dikatakan Ken Mellor, ahli pengasuhan dari Melbourne seperti dikutip Good Health & Medicine, orangtua seolah-olah lebih menjadi pemberi jasa bagi anaknya yang bertindak sebagai konsumen. Orangtua, lanjutnya, berpikir bahwa menjadi tugas mereka untuk memuaskan anak-anak ketimbang memasukkannya ke dunia ini.

“Anak-anak itu perlu dimanajeri, tidak hanya didukung dan dilayani,” ujar penulis buku Teen Stages: How to Guide the Journey to Adulthood ini.

Secara global, orangtua mulai menyadari bahwa pola asuh terhadap remaja belum berhasil. Sebuah penelitian yang dilakukan Canadian Institute for Health Information (CIHI) mengungkapkan lima hal penting yang perlu dimiliki orangtua agar anak-anaknya tumbuh sebagai pribadi yang sehat dan gembira. Elizabeth GyorfiDyke, seorang peneliti, mengatakan bahwa hasil riset tersebut akan memberi jalan berbeda dalam melihat solusi sebuah masalah, tak hanya mendefinisikannya saja.

Mengobrol
Mellor menyarankan orangtua untuk tidak pelit memberikan sentuhan pada anak, misalnya memeluk, merangkul, dan lainnya. Tidak hanya sampai di situ, orangtua juga mesti duduk bersama mereka dan mengobrol. Anda bisa mengajak si remaja menceritakan kegiatannya hari itu.
Menurut Mellor, sebuah keluarga sebaiknya sesering mungkin bercengkerama. Keluarga yang makan malam bersama, setidaknya empat kali seminggu, anak remajanya 75 persen cenderung jarang terlibat dengan obat-obatan terlarang dan perilaku yang berisiko.

Tetap Mengawasi
Sangat penting bagi orangtua untuk menyelidiki kehidupan anak-anaknya guna mengetahui apa saja yang terjadi pada mereka. Kata Mellor, “Saya tidak akan membaca buku harian anak-anak saya. Namun, bila mereka berada dalam risiko, saya tidak akan ragu membacanya.”
Oke saja memberi batasan pribadi pada anak remaja, tetapi kadang orangtua memiliki pengertian yang keliru atas proporsi dari respek. Nah, supaya tidak terjadi salah paham, ada baiknya orangtua membuat aturan. Bisa dengan cara menempatkan televisi dan komputer hanya di ruang terbuka atau ruang keluarga, dan bukan di kamar anak.

Orangtua juga mesti membuat panduan atas tontonan dan permainan (games) yang diperbolehkan dan dilarang. International Society for Research on Aggression mengungkapkan, tindak kekerasan yang tergolong ringan dalam video games bisa menyebabkan pikiran dan tindakan agresif dan menurunkan perilaku suka menolong.
Mellor juga mengingatkan orangtua agar tidak memberi aturan secara sewenang-wenang. Aturan perlu diberi penjelasan dengan jelas. Katakan kepada anak bahwa apa yang ia lihat akan membentuk kesadarannya.

Masuk ke Kehidupan Sekolah
Saat bersekolah, anak mungkin masuk ke dalam kelas, tetapi pikirannya bisa ke mana-mana. Untuk membuat ia tetap fokus pada sekolah, orangtua sebaiknya membantu atau paling tidak menemaninya saat mengerjakan pekerjaan rumah. Orangtua juga mesti terlibat dalam kehidupan sekolah anak.
Bila memungkinkan, amati guru yang mengajar. Menurut ahli pola pengasuhan dari Australia, Steve Biddulph, “Remaja laki-laki kurang dapat menoleransi cara pengajaran dan kemampuan interpersonal atau karakter guru yang jelek. Dan mereka tidak akan belajar dari orang yang tidak menyukai mereka.” Kalau sudah begitu, remaja akan cuek dengan pelajaran di sekolah.

Jadi Sukarelawan
Laporan CIHI menunjukkan hampir 75 persen remaja yang menjadi sukarelawan tumbuh “sehat”, dinamis, mencintai tantangan, dan menjadi pelajar yang kuat secara mental maupun spiritual. Orangtua sebaiknya mendorong anak-anaknya untuk terlibat dalam kegiatan sosial. Orangtua sebaiknya memberi contoh karena mereka tetap jadi panutan bagi anak-anak.

Banyak Berteman
Laporan lain dari CIHI menyebutkan, remaja yang berteman dengan rekan sebayanya memiliki harga diri yang lebih tinggi dan secara menyeluruh sehat. Di sisi lain, sejalan dengan masa remajanya, keraguan diri dan ketakutan akan penolakan juga hadir dalam diri mereka.
“Keunikan seseorang perlu diperkuat. Tetapi, kala ia berada di luar teman sebayanya, itu bisa menjadi pertanda yang mesti dikhawatirkan oleh orangtua. Anda perlu memandunya,” sebut Mellor

Selengkapnya...

Kapan Perlu Cek Kesehatan?

Ditulis kembali Oleh Yulia Hardi

Mau sakit? Ya, nggaklah! Semua orang maunya selalu sehat, tetapi kerap sikap hidup kita justru kurang menunjukkan upaya agar tidak sakit. Makan asal kenyang, olahraga absen melulu, istirahat kurang, dan bekerja tiada habisnya. Kalau sudah terkena penyakit barulah bingung mencari pengobatan dan bertanya-tanya tentang pola hidup yang sehat.

Soal mencegah, ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Menghindari penyebab penyakit, menjadi strategi utama. Merokok misalnya. Banyak penelitian menyebutkan merokok menyebabkan kanker paru. Agar tidak kena kanker paru, kita dapat mencegahnya dengan tidak merokok. Soal ini kita semua paham, tetapi lihat saja, setiap hari kita bisa melihat tetap banyak orang merokok!

Strategi kedua, deteksi dini merupakan langkah yang sangat berarti.. Dalam banyak kasus, tes skrining berperan penting dalam mencegah penyakit. Sebut saja kanker serviks (leher rahim). Infeksi akibat virus HPV pada wanita usia produktif ini dapat dicegah bila rutin melakukan skrining. Demikian juga kanker payudara dan banyak penyakit lain.

Lagi-lagi, langkah ini pun belum menjadi kesadaran kita sebagai hal yang penting. Kita enggan melakukan cek kesehatan karena berbagai alasan. “Nanti sajalah.. Tidak terlalu parah ini! ” begitu yang sering terdengar. Atau mungkin dengan sok tahu bilang, “Ah, ini hanya sakit pinggang, kok!”

Karena itu, membiasakan diri untuk mengecek kesehatan setiap beberapa periode disarankan oleh para ahli kesehatan. Seberapa sering dan apa saja yang mesti kita periksakan?

A. Ukur Kolesterol Darah
Secara aktual serum lemak darah dites untuk mengukur kadar total kolesterol dalam darah yang terdiri dari kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida.

Apa gunanya?
Untuk mengukur kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Keadaan lemak darah yang tidak normal akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Masalah muncul saat kolesterol LDL (low density lipoprotein) tersimpan cukup banyak dalam dinding arteri yang ditandai dengan meningginya kadar LDL atau saat kadar kolesterol HDL (high density lipoprotein) menurun.

Kapan dan seberapa sering?
Lakukan sekurang-kurangnya lima tahun sekali bila kondisi Anda normal. Bila tidak, Anda mesti mengecek lebih sering lagi. Tes ini sangat penting bila dalam keluarga ada riwayat kolesterol tinggi dan serangan jantung, kegemukan, Anda jarang berolahraga, menderita diabetes, atau suka mengonsumsi makanan berlemak tinggi.

Apa arti angka-angka itu?
The National Cholesterol Education Program telah membuat panduan mengenai kadar kolesterol. Anda bisa membacanya pada tabel yang ada. Konsultasikan ke dokter hasil pemeriksaan itu.


B. Mengukur Tekanan Darah
Tes ini mengukur puncak tekanan jantung Anda saat memompa darah keluar lewat arteri (sistolik) dan jumlah tekanan dalam arteri saat jantung istirahat di antara detakan (diastolik).

Apa gunanya?
Untuk mendeteksi secara dini tekanan darah yang meninggi. Makin lama terdeteksi makin berbahaya.. Anda akan berisiko terserang stroke, jantung, gagal jantung, dan kerusakan ginjal.

Kapan dan seberapa sering?
Sekurangnya setiap dua tahun sekali. Saat periksa ke dokter, tekanan darah pasti akan dicek. Bila tekanan darah melebihi batas atau menaik, dokter mungkin akan merekomendasikan tes sesering mungkin.
Tes tekanan darah sangat penting bagi mereka yang berusia 35 tahun ke atas, kegemukan, kurang aktivitas, dan memiliki riwayat keluarga tekanan darah tinggi.

Apa arti angka-angkanya?
Angka ideal atau normal bagi setiap orang sekitar 119 milimeter merkuri (mmHg) dan di atas 79 mmHg atau lebih rendah, kerap ditulis 119/79.

C. Mengukur Densitas Tulang
Tes ini dilakukan dengan sinar X untuk melihat kondisi tulang punggung bawah, wilayah paha, pergelangan tangan dan kaki.

Apa gunanya?
Untuk mendeteksi adanya osteoporosis, keropos tulang yang bisa mengakibatkan terjadinya patah tulang. Beberapa kali pemindaian dibutuhkan, termasuk dengan CT-scan dan sinar X dual energy

Kapan dan seberapa sering?
Bila Anda wanita, berarti Anda harus segera memeriksakan diri. Apalagi bila ada anggota keluarga yang pernah mengalami osteoporosis. Faktor risiko yang harus Anda waspadai adalah bila sudah menopause, menggunakan obat steroid, perokok, terlalu kurus, pernah mengalami patah tulang.


Skor-T merupakan angka yang menggambarkan seberapa banyak densitas tulang.
- Bila skor-T antara –1 dan +1 atau lebih berarti densitas tulang Anda normal dan berisiko rendah terkena osteoporosis.
- Bila T-skor antara –2,5 dan –1 artinya densitas tulang Anda relatif rendah.
- T-skor –2,5 dan lebih rendah, artinya Anda kena osteoporosis atau berisiko besar mengalami patah tulang.


D. Periksa Payudara dan Mamogram
Tes ini saling menunjang.

Payudara
Tes fisik Sadari (periksa payudara sendiri) bisa dilakukan sendiri atau oleh ahli medis. Untuk mamogram tentu harus dilakukan ahli medis.

Apa gunanya?
Mendeteksi kanker payudara atau perubahan pada payudara, misalnya adanya benjolan. Dokter biasanya akan memeriksa kelenjar getah bening, perubahan warna, ketidakteraturan warna, perubahan pada puting, juga adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Kapan?
Sebelum usia 40, para wanita harus menjalani tes ini sekurangnya setiap tiga tahun. Mereka yang usianya di atas 40, mesti periksa setiap tahun. Lebih sering lagi bila ada riwayat keluarga.

Mamogram
Payudara diletakkan pada plat plastik, kemudian sinar X mengambil citra di dalamnya.

Apa gunanya?
Untuk mendeteksi kanker. Kelenjar getah bening yang membengkak merupakan penanda penting adanya kanker. Pemeriksaan fisik tak mampu mendeteksi hal ini.

Kapan dan seberapa sering?
Saat wanita sudah berusia 40, sebaiknya memeriksakan diri. Setidaknya sampai usia 49, pemeriksaan dilakukan setiap dua tahun sekali. Konsultasikan ke dokter apa yang sebaiknya dilakukan. Bila sudah 50 tahun, setiap tahun lebih baik, apalagi bila ada riwayat kanker dalam keluarga Anda.

E. Skrining Kanker Kolon (usus besar)
Dilakukan cek pada feses, sinar X untuk kolon, peneropongan usus dengan kolonoskopi atau SC-scan untuk melihat kondisi dalam usus tanpa harus memasukkan alat ke dalam usus.

Apa gunanya?
Untuk mendeteksi adanya kanker dan pertumbuhan (polip) di dalam dinding kolon yang berpotensi kanker.

Kapan dan seberapa sering?
Bila Anda termasuk berisiko, misalnya penyuka daging merah dan kerap mengalami sembelit, skrining perlu dilakukan lebih dari sekali selama lima sampai sepuluh tahun.

F. Periksa Gigi
Dokter memeriksa gigi, dagu, lidah, bibir, mulut, dan jaringan lunak dalam mulut.

Apa gunanya?
Untuk mendeteksi adanya gangguan pada gigi, semisal karang gigi atau gangguan mulut lain yang menunjukkan adanya kanker.

Kapan dan seberapa sering?
Sekurangnya sekali setahun atau bila dokter gigi Anda memintanya. Cek rutin penting bila Anda termasuk perokok, peminum alkohol, penyuka gula.

G. Periksa Mata
Anda biasanya diminta untuk mengamati huruf-huruf dari kejauhan. Dokter akan mengecek tekanan bola mata alat tonometri dan bagian dalam mata dengan optalmoskop.

Apa gunanya?
Untuk mendeteksi penglihatan dan menentukan apakah Anda berisiko mengalami gangguan penglihatan seperti glaukoma, katarak, dan degenerasi mata lain.

Kapan dan seberapa sering?
Bila Anda pemakai kacamata atau lensa kontak, perlu cek sekali setahun. Bila tidak pernah mengalami masalah mata dan berisiko sakit mata, periksakan setiap dua atau empat tahun sampai usia 65. Mulai usia 65, mulailah setiap satu atau dua tahun sekali.

H. Tes Pap Smear
Pada sesi ini dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk mengamati kondisi serviks atau leher rahim. Dengan sikat yang lunak, sedikit contoh jaringan akan diambil untuk diperiksa di laboratorium.

Apa gunanya?
Untuk mendeteksi adanya kanker.

Kapan dan seberapa sering?
Setiap tiga tahun sekali. Lebih sering lagi bila Anda perokok, kerap bergonta ganti pasangan seksual, dan mempunyai penyakit menular seksual. Untuk wanita yang telah melakukan total histerektomi (pengangkatan rahim), rutin pap smear tidak dibutuhkan.

I. Periksa antigen spesifik prostat
Dokter akan memasukkan pelicin dan tangan bersarung ke dalam rektum untuk merasai adanya pembesaran pada kelenjar prostat atau kondisi fisik prostat. PSA (prostate-specific antigen) merupakan tes darah yang mengukur jumlah protein spesifik yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat.

Apa gunanya?
Untuk mendeteksi adanya pembesaran prostat atau kanker prostat, terutama pada laki-laki usia di atas 50 tahun. Meningkatnya kadar PSA menunjukkan adanya kanker prostat atau pembesaran prostat jinak.

Kapan dan seberapa sering?
Sebelum usia 50 tahun, rekomendasinya beragam. Anda perlu konsultasi ke dokter. Bila sudah 50 tahun, setiap tahun perlu tes PSA, apalagi yang memiliki riwayat keluarga kanker prostat atau pembesaran prostat ringan.

Apa arti angka-angkanya?
Setiap usia memiliki batas kadar PSA. Makin tua batasnya makin tinggi. Bila berlebihan, perlu tanya ke dokter ahli urologi.

Selengkapnya...

Cegah & Atasi Penyakit dengan Makanan

Ditulis kembali Oleh Yulia Hardi

Jawaban itu mirip dengan cara menjawab sejumlah dokter yang menjadi pejabat pemerintah, kenapa kasus penyakit X meningkat dari tahun ke tahun. Katanya, itu karena petugas kesehatan lebih rajin meneliti di lapangan, sehingga menemukan kasus-kasus baru.

Jawaban dokter semacam itu mungkin saja benar, tetapi boleh jadi tidak tepat. Di negara-negara maju, pertanyaan tentang bermunculannya macam-macam penyakit orang modern itu dijawab dengan cara lain. Bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi selain memudahkan manusia untuk hidup, juga telah menghasilkan sejumlah ekses berupa penyakit.

Contohnya, beberapa buku dan sumber menyebutkan, penyakit jantung baru muncul di awal tahun 1900-an.
“Penyakit jantung adalah penyakit abad 20; serangan jantung pertama dijelaskan di dalam Journal of the American Medical Association tahun 1908. Faktanya, kalau Anda melihat sebuah buku medis dari tahun 1860-an, Anda tidak akan menemukan apa pun tentang aterosklerosis jantung,” ungkap Dr. Michael A. Klaper, Direktur Institute of Nutritional Education and Research di California, AS, seperti dikutip Mothernature.com.

Di Amerika Serikat saat ini setidaknya empat dari sepuluh penyakit yang menyebabkan kematian paling banyak, yaitu penyakit jantung, kanker, stroke, dan diabetes, berkaitan dengan gaya makan kita.

Indonesia dan negara-negara di Asia Pasifik juga memiliki potret yang sama, setelah masyarakat di wilayah ini mengubah gaya makannya meniru orang-orang Amerika. Bahkan, orang Jepang yang makanan tradisionalnya dikenal sangat baik bagi kesehatan dan membuat panjang umur, belakangan mengalami penyakit yang sama dengan orang Amerika, setelah mereka meninggalkan gaya makan tradisionalnya.

KESADARAN ATAS MAKANAN
Oprah Winfrey, ratu talkshow dunia, dalam salah satu acaranya pekan ini, memaparkan apa yang dia ketahui tentang kesadaran atas makanan.
“Yang saya tahu tentang kesadar-an atas makanan adalah kunyah pelan-pelan dan habiskan makanan di piring karena tidak baik membuang-buang makanan,” ujarnya terus terang.

Itu pun tidak dapat dilakukan karena dia tergolong orang yang sangat sibuk. Yang biasanya terjadi adalah dia makan apa saja yang disiapkan asistennya secara cepat. Akibatnya, dia sering tidak ingat apa yang telah dimakannya, lalu makan lagi karena merasa seperti-nya makanan yang tadi tidak cukup.

Bukan kesadaran seperti Oprah itu yang dimaksudkan. Yang dimaksud dengan kesadaran atas makanan ialah pemahaman tentang apa saja bahan pangan yang kita makan, bagaimana itu ditanam atau diternakkan, bagaimana di-olah, disimpan, didistribusikan, sampai dengan bagaimana disiapkan di meja makan, serta bagaimana kita memakannya.

Teknologi di bidang pertanian mau-pun pengolahan makanan, betapapun menghasilkan percepat-an dan volume produksi. Ini bukan hanya persoalan mesin yang menggantikan kerbau atau sapi untuk membajak sawah, melainkan juga pupuk, penyemprot hama (insektisida), rekayasa benih, rekayasa pembibitan, dan lain-lain. Semua-nya membawa unsur kimia sintetis yang secara akumulatif menyebabkan tubuh manusia tidak mampu menoleransinya, dan menjadi sakit.

Pada saat makan, kita pun di-harapkan memahami bagaimana proses pengawetan makanan dilakukan. Contohnya, bahwa yang kita makan itu bukanlah dendeng hasil berburu di hutan, yang dapat dipastikan bahwa hewan buruan itu makan dari hasil hutan yang tidak dicemari pestisida dan insektisida. Dendeng itu juga bukan diawetkan dengan cara dibumbui rempah dan gula aren, lalu diangin-angin, seperti yang dilakukan masyarakat di Pegunungan Bromo atau Semeru.

Dendeng yang kita makan berasal dari sapi peternakan modern, yang diberi pakan olahan, disuntik hormon biar cepat beranak dan cepat dewasa, diolah dengan mesin, diberi zat kimia tertentu, sehingga membuatnya awet disimpan berbulan-bulan di dalam plastik tertutup.

Jadi ketika kita makan sepotong dendeng, kita hendaknya sadar manfaat nutrisi apa yang kita dapatkan sekaligus zat kimia sintetis apa yang bakal kita konsumsi. Belum lagi bila kita menggorengnya dengan minyak panas. Artinya itu lemak trans yang membahayakan jantung. Ini baru kisah tentang sepotong dendeng.

Intensifikasi pertanian selain membawa kelanjutan dengan teknologi pengolahan makanan juga mendatangkan teknologi penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, dan pemanfaatan. Dari situlah beragam penyakit timbul. Pestisida, pakan ternak, rekayasa pembibitan, sampai dengan cara pengawetan dan teknologi peng-olahan makanan menjadi sumber masalah baru.

Bayangkan berapa banyak kemampuan sebuah pohon apel berbuah dan bertahan segar, dengan dan tanpa teknologi? Namun, pestisida yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi, dan lilin pelapis yang membuat buah bertahan segar berbulan-bulan, sangat tidak bersahabat bagi tubuh kita. Itu sebabnya sekarang banyak sekali orang menderita sakit kanker.

Begitu pula dengan wabah kege-mukan pada anak-anak, termasuk kecenderungan anak laki-laki memiliki payudara besar, tetapi berpenis kecil (bisa menyebabkan kemandulan), selain karena tak terkontrolnya jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi, obat dan hormon yang diberikan kepada ternak diyakini memberi kontribusi besar.

PERUBAHAN GAYA MAKAN
Gaya makan telah dibuktikan menjadi penyebab berbagai penyakit, mulai dari jerawat sampai artritis, dari kehilangan pendengar-an sampai kerontokan rambut, dari sindrom premenstruasi sampai gangguan pascamelahirkan, dari sakit kepala sampai sakit jantung, dari alergi hingga sakit kanker, dan sebagainya.

Anda mungkin tanpa sadar, karena mengikuti apa saja yang ditawarkan oleh televisi, koran, dan majalah, telah meninggalkan gaya makan tradisional warisan nenek moyang. Maksud hati mau mengikuti tren gaya hidup, Anda tergiur oleh iming-iming kepraktisan, kemudahan, dan efisiensi (yang menjadi mantra dalam dunia industri modern). Anda memberikan makanan dan camilan modern yang sangat gaya.

Anak-anak menyukai karena rasanya gurih, garing, asin. Minum-annya serba manis luar biasa, de-ngan warna warni menarik. Tahukah Anda, zat-zat berbaha-ya apa saja yang Anda berikan kepada anak-anak lewat camilan dan minuman penuh gaya itu? Tahukah Anda, apa penyakit yang akan terjadi pada anak-anak Anda 10 atau 15 tahun ke depan akibat makanan yang Anda berikan kepada mereka?

Riset di seluruh dunia membuktikan, penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes diderita oleh orang-orang dengan usia semakin muda akibat gaya makannya yang serba instan, miskin gizi dan serat, tetapi kaya lemak, garam, dan gula. Diperlukan waktu di atas 10 tahun bagi seseorang untuk terkena penyakit jantung, misalnya.

Selama puluhan tahun kita “dididik” dengan ajaran keliru soal gaya makan nasi. Ketika teknologi selep masuk Indonesia, beras berwarna putih dihargai tinggi karena mewakili modernisasi. Semakin putih warna beras, semakin pulen, semakin mahal harganya. Kini sebagian pengusaha beras bahkan mencampurnya dengan bahan pemutih.

Tahukah Anda, makan beras putih pulen berarti kita tinggal makan ampas karbohidrat? Tidak ada lagi zat gizi yang tertinggal. Bekatul yang membuat warna beras tidak putih dan kurang pulen, disingkirkan. Padahal, di situlah letak nilai gizi beras.

Beras merah yang kaya serat dan zat gizi, selama puluhan tahun membuat orang tersinggung bila dihidangkan di atas meja karena merasa disamakan dengan burung.

KEMBALIKAN AJARAN HIPPOCRATES
Bapak kedokteran modern, Hippocrates yang hidup 400 tahun sebelum Masehi, pernah mengingatkan, “Biarlah makanan menjadi obatmu dan obat menjadi makananmu.”
Bukan maksudnya supaya kita rajin minum obat dari dokter (yang notabene adalah racun), melainkan menjadikan makanan kita sehari-hari itu sebagai pencegah maupun solusi mengatasi penyakit.

Kesehatan dan vitalitas dapat diraih melalui pemahaman tentang makanan mana yang baik bagi tubuh. Ini bukan perkara berapa kalo-ri melainkan bagaimana membuat tubuh dalam kondisi seimbang.

Penemu visioner Thomas A. Edison juga pernah berkata, dokter-dokter di masa depan tidak akan memberi obat, tetapi lebih tertarik untuk merawat pasien sebagai manusia, melalui makanan dan apa yang menjadi penyebab sakitnya.

“Alasan mengapa begitu banyak di antara kita menjadi sakit dan terus-menerus sakit adalah ketidak-seimbangan nutrisi,” tulis Elson Haas, MD, penulis buku Staying Healthy with Nutrition.

Keluhan banyak orang mo-dern sakit nyeri, kram, kesemutan pertanda terjadi gangguan pada saraf tepi. Boleh jadi keluhan itu disebabkan oleh kebiasaan makan ampas karbohidrat beras putih pulen. Mereka tidak pernah makan bekatul yang diketahui sebagai sumber vitamin B1, B6, B12, dan B 15, yang merupakan vitamin bagi saraf..

Orang modern suka makan makanan yang diproses dan diawetkan, padahal makanan tersebut telah kehilangan kandungan nutrisinya. “Vitamin dan serat yang tertinggal hanya sedikit, sedangkan yang banyak adalah lemak, gula, dan garam,” begitu peringatan Dr. Haas.
Nina Planck, penulis buku Real Food, What to Eat and Why, meng-ajak untuk kembali ke makanan tradisional, yang diolah, ditanam, dan diternakkan secara tradisional. Melalui bukunya itu ia memberikan bukti-bukti dan argumentasi bahwa teknologi modern di bidang pertanian, peternakan, dan pengolahan pangan sangat tidak pro pada kesehatan kita.

Mengapa masyarakat tradisi-onal di Papua sampai Nigeria bisa mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah banyak dan tidak terserang penyakit jantung? Menurut Planck, karena makanan tradisional tidak banyak mengandung tepung terigu dan gula (yang menghabiskan vitamin B), tetapi kaya daging, hati, ikan, padi-padian alami, sayuran hijau yang semuanya merupakan sumber asam folat dan vitamin B yang sangat baik.

Asam folat, vitamin B6 dan B12 menjaga tingkat homosistein tetap rendah. Homosistein tinggi mening-katkan trigliserida dan membentuk LDL (lemak jahat) teroksidasi, sehingga menyebabkan penyumbatan arteri.

Mungkin orang modern sulit membayangkan makan sayur yang baru dipetik dari kebun, tanpa pestisida dan insektisida. Atau minum susu segar yang baru diperah dari sapi yang makan rumput liar, menikmati telur rebus dari ayam kampung yang makannya rumput liar, makan roti gandum bikinan sendiri dengan selai nanas resep dari nenek.

Bagaimanapun, memilih makanan yang kita konsumsi secara cermat merupakan langkah tepat untuk menjaga tubuh tetap sehat. Bila tidak dapat 100 persen, kita akan mendapatkan manfaat dari upaya kita sehari-hari semaksimal mungkin memilih makanan alami, segar, dan tradisional.

Buat apa tampak gaya dan mo-dern, tetapi menciptakan penyakit bagi diri sendiri? You are what you eat
Selengkapnya...

Wednesday, 4 February 2009

Doa bang Suminto ...

Suatu siang sesaat sebelum bel tanda pelajaran dimulai berbunyi ...



Bang ... udah donk .... kita tahulah ntar lg ujian ... biasa aja donk ... ngga usah dipikirin, her juga g masalah yg penting g sampai tujuh kali lah.

Bang kita juga tau abang orangnya alim ngga pernah macam2, Berdoanya biasa aja donk ... Doanya panjang amat sih ...

Bang ... woi ...! abang lagi berdoa apa tidur neh ... bangun bang! ada Kaurbinplin ....! Baaaaaangggggg ......!


Ha ha ... maaf bang Minto, jangan marah ya ... tp jujur bang ... abang nampak suci tak bercela kalo pas begini. Sepertinya hidup ini ngga ada yang sulit buat abang ... tenang sekali ....

Tul ngga bang ... he he ....
Selengkapnya...

Tuesday, 3 February 2009

Regama Korbrimob 2



Halow rekan-rekan REGAMA di seluruh tanah air .... Apa kabarrrrrrr ....! luar biasa donk tentunya ya .... mohon maaf kalo belakangan ini blog kita ini kurang terurus maklumlah, namanya juga baru belajar jd belum terfokus pd isi, baru tahap modifikasi themes/template.

Kalo rekan2 perhatikan .... pada awal blog ini di lounching hanya ada dua kolom kan? sekarang kan sudah tiga kolom tuh. Jadi kelihatan padat memang, tp kepuasannya itu lho teman ....

Teman bisa bhayangkan bagaimana sibuknya saya browsing nyari2 cara modifikasi template blog dari 2 kolom menjadi tiga kolom, mulai dari artikel berbahasa indonesia sampai artikel yg memerlukan kamus besar untuk memahami artinya.

Mulai dari browsing di rumah menggunakan Starone yg sinyalnya timbul tenggelam, sampai kepada warnet yang paket murahnya hanya pada jam 7 pagi sampai jam 12 siang, yang mengharuskan saya bangun pagi pada hari libur.

Sekarang template itu sdh jadi .... mudah-mudahan rekan2 suka ....

Oke ....



Ada yang menarik ketika Regama Korbrimob mengadakan pertemuan rutin untuk yang ke 5 kalinya( kalau tidak salah). Coba perhatikan photo diatas ... masih ingatkan siapa bapak itu? Orangnya sih biasa2 aja, standar brimoblah ... tp coba perhatikan papan namanya "IWAN REGAMA". Regamanya itu frend ... yg bikin bulu hidung merinding ... lho?

Ha ha ...Leting ismenya bolehlah .... udah ingat belum siapa dia? Densis 3 paling hapal tuh ... saya yakin! ... iyakan?

Ya! namanya Ipda Soejarwo Kurniawanan, beliu adalah regama paling tua di korbrimob. Tp kok kelihatan masih kaya ABG ya ... ya iyalah Brimob gitu loh .... (kebanyakan makan ransum, lari pagi siang dan lari dari kenyataan ... he he ... )

Buat bang Iwan Regama ... biasa aja donk ... jangan mesem2 kaya gitu ... GR bolehlah ... kalo regama kumpul jangan banyak alasan, lepas dinaslah, rumah jauh lah, mobil kelelep banjirlah .... Regama yang didada itu harus dipertanggug jawabkan .... jelas!

ha ha ... buka kartu ni ye ... sorry bang bercanda ....

Seperti biasa kita membahas semua hal yang berkaitan dgn tugas sebagai danton, ya ... bagi2 ilmulah .... tp pada pertemuan kali ini kita lebih fokus ke pada rencana pelatihan PAM VIV cappres 2009 yg diadakan di sukabumi pada tanggal 16 februari 2009 nanti.

Sukabumi???




Seru kan .... kita ke sukabumi lagi mengenang masa lalu yg penuh dengan pen .... maaf maksudnya perjuangan, keringat dan tetes air mata. Caileh ... sedih sekali.

Kira2 masih ada kuliah subuh ngga ya ....? lari pagi siang? Pondok Halimun ...? aduh jangan sampai deh .... dengkul bisa lepas nanti, pondok halimunnya sih dekat cuman beberapa kilometer, tp muter-muternya itu yang bikin kaki lecet dan badan panas dingin.

Iya ngga ....

Oke teman, bingung neh mau nulis apalagi ...
Sampai ketemu ya di sukabumi .... doakan biar kami leting2mu ini selamat dengan lutut utuh, pulang dengan langkah yang tegap dan gagah.

Ah nakut-nakutin aja ... sukabumi ngga sampai sekejam itulah ... masa mau dibikin pengkor lagi seh ... pengkor mulu donk nanti ...

Ha ha ....

Selengkapnya...